Jumat, 11 Februari 2011

METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING

Metode Peer-Teaching sebagai berikut:
1. Pada akhir suatu bagian, misalnya akhir suatu bab, Peserta didik diberikan latihan yang berhubungan dengan materi yang telah dibahas sebelumnya. Latihan ini harus dikerjakan oleh Peserta didik diluar jadwal. Materi pada latihan tersebut merupakan pertanyaan yang terstruktur dari prosedur yang mudah sampai prosedur yang bersifat konseptual. Tujuan dari latihan ini adalah untuk memfasilitasi pembelajaran dan tidak berhubungan dengan nilai. Peserta didik bebas untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan latihan tersebut. Peserta didik yang dapat menyelesaikan latihan tersebut dan merasa percaya diri untuk menerangkan kepada temannya dijadikan volunteers teacher.
2. Guru kemudian mengadakan prepatory meeting dengan tujuan untuk menyusun tim pengajar (teaching teams) yang terdiri dari Peserta didik yang bersedia untuk menjadi volunteers teachers kemudian mendiskusikan semua pertanyaan yang timbul dari latihan yang telah mereka kerjakan sebelumnya.
3. Setelah semua pertanyaan didiskusikan, Peserta didik dari teaching teams masing-masing membentuk suatu kelompok dari diluar teaching teams untuk dijadikan ”peer”.
4. Peserta didik dari teaching teams bertindak sebagai instruktur kepada anggotanya untuk menerangkan latihan yang telah diberikan sebelumnya (peer-teaching).
5. Partisipasi student-students ataupun teacher-student merupakan kegiatan yang bersifat optional dan tidak berhubungan dengan nilai Peserta didik. Penilaian disini berasal dari indiviual assignment ataupun dari hasil ujian.
Esensi dari aktivitas ini adalah untuk mencari tempat dan waktu yang tepat baik untuk prepatory meeting ataupun peer teaching. Namun kuncinya adalah jika Peserta didik yang dijadikan volunteers teachers telah menyelesaikan latihan yang diberikan, maka prepatory meeting tersebut dilakukan dengan efektif tanpa membuang waktu.
Keuntungan untuk Peserta didik yang berperan sebagai Peserta didik adalah remoteness yang menyebabkan mahaiswa enggan untuk bertanya pada kels reguler dapat diminimalisir. Bukan hanya karena adanya jumlah anggota kelompok yang sedikit, adanya kesamaan usia dan gaya diantara peers membuat para anggota kelompok nyaman untuk bertanya mengenai materi yang ada sehingga memudhkan pembelajaran.
Sedangkan untuk Peserta didik yang berperan sebagai teacher adanya metode ini akan semakin meningkatkan pemahaman Peserta didik tersebut akan materi yang ada. Selain itu dengan adanya kompetisi antara kelompok mendorong Peserta didik yang berperan sebagai pengajar akan menngkatkan kualitas kelompoknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar